Nalar vs hati
sobat, selarik kata darimu kadang berarti seluruh dunia untukku. kadang aku iri dengan kebijaksanaanmu, dengan ketenanganmu, dengan kenalaranmu menghadapi dunia yang cukup ruwet ini. kadang aku menyangsikan diriku, apakah benar itu yang kau bilang menghadapi dunia tidak selalu dengan nalar, tapi kadang mesti dengan hati? semua yang kau berikan untukku, meski hanya selarik, adalah nalar yang paling nalar. kadang aku juga bingung, kalau kau bilang aku sudah cukup nalar, mengapa hati ini sering bimbang dengan kenalaran itu? tak cukup aku bisa mengerti siapakah aku ini, manusia nalar setengah hati, atau manusia berhati yang kadang tak punya nalar?
kadang kurindukan kau disini, ingin aku mendapat lebih dari selarik kata darimu, agar hidupku lebih nalar, namun berhati.
*thanks for introducing me to a loving heart*
<< Home