Staccato di jari-jarimu, sang maestro
Ketukan staccato di jari-jarimu, sang maestro
seolah mengisyaratkan
sempitnya harimu
sesaknya nafasmu
mengisi celah-celah yang berteriak lantang
meminta ampun
untuk sejenak jeda
Kuingat lenggokan ala walz sang maestro
dulu ketika nafasmu
tak pernah memburu
ronggamu menyisakan
keheningan yang panjang
terisi oleh keriuhan yang tak pernah kusesali
hingga tak sejenak jeda pun kuinginkan
Kupandang lagi sekilas
isyarat dari staccato jari-jarimu
mungkinkah sang maestro
kini tak mungkin lagi
memimpin irama berharmoni
dan memilih
menjadi penonton yang bisu
hanya sekejap riuh berteriak
untuk sunyi kembali
*kucoba resapi staccato jari-jarimu, tak lagi kubisa lihat sang maestro menaklukkan pentontonnya*
<< Home