perempuan jalang di sudut jalan itu
menatapku tajam dan beku
apa bedaku dengan dirimu
tak urung kau jajakan juga tubuhmu
seperti aku, tanyanya
hendak kulumat perempuan jalang itu
ketika nuraniku berontak ragu
apa bedaku dengan dirinya
kujajakan tubuhku demi cinta
tak banyak beda dengan dirinya, keluhku
ketika sudut jalan tak lagi terlihat
lantang terdengar tawa perempuan itu
pergi membawa tubuh dan nafsunya
persetan dengan cintamu itu
tak kan pula kau peroleh darinya, gelaknya
aku termangu dalam keraguanku
apa bedaku dengan dirinya?
*untuk seorang perempuan yang telah menaklukkan sedemikian banyak cinta dengan tubuhnya. selamat*
<< Home