Apa kabarmu sayangku
apa kabarmu sayangku
masih ingat puisiku yang dulu
yang kutuliskan untukmu
khusuk melintasi riak kalbu
kini tak bergelombang bagai membatu
apa kabarmu sayangku
masih ingatkah permintaanku dulu
untuk bisa rebah di pangkuanmu
mengukir tetes darah di dadamu
kala tak ada lagi gemuruh bertalu
apa kabarmu sayangku
masih ingatkah pertemuan terakhir kita dulu
dengan tangan-tangan kita yang bersatu
dalam kesunyian dan kematian indah berlagu
hingga tak mampu lagi aku tersedu
*do you still remember? you asked me. i remember the depth of my loneliness, ringing noisily as if a silence to your question. do i still remember?*
<< Home