Penjor penjor semakin terkulai
penjor penjor terkulai lemah dan
semakin menghunjam bumi
tak tahu adakah lagi
tangan-tangan yang mampu
menegakkan kembali
untuk menyambut kala dan tawa
dengan sama tak berdosanya
(semburat merah pagi sempat memerciki,
tapi ia terkulai tak lagi mau menatap)
*kenangan akan comfort zone yang kujejaki tiga tahun lamanya justru semakin kabur*
<< Home