A lone journey to neverland

It's just a long journey of being without anyone, but none other only with myself.

Tuesday, August 30, 2005

Staccato di jari-jarimu, sang maestro

Ketukan staccato di jari-jarimu, sang maestro
seolah mengisyaratkan
sempitnya harimu
sesaknya nafasmu
mengisi celah-celah yang berteriak lantang
meminta ampun
untuk sejenak jeda

Kuingat lenggokan ala walz sang maestro
dulu ketika nafasmu
tak pernah memburu
ronggamu menyisakan
keheningan yang panjang
terisi oleh keriuhan yang tak pernah kusesali
hingga tak sejenak jeda pun kuinginkan

Kupandang lagi sekilas
isyarat dari staccato jari-jarimu
mungkinkah sang maestro
kini tak mungkin lagi
memimpin irama berharmoni
dan memilih
menjadi penonton yang bisu
hanya sekejap riuh berteriak
untuk sunyi kembali

*kucoba resapi staccato jari-jarimu, tak lagi kubisa lihat sang maestro menaklukkan pentontonnya*

Monday, August 29, 2005

Stepping unto your holy land again,
I smelled sweet incense
from the dimly lit corners
cut through my nerve
albeit of my blocked memory
of some distant years left forsaken

Groping for a steady grip of your holy land again
I sensed the throng mocking me
through the densely parading pura-s
and my wide-opened eyes tried
to shield me from the blackening night

I wish they could stop…

* distant memory of every 4-5 years, is it worth recalling?*

Saturday, August 20, 2005

Ruhmu akan melesat suatu saat

biar sesat
peluk erat-erat
ruh yang melekat di jasad

kau tak tahu akan kemana ia melesat
suatu saat

*ruhku sudah lama tak lagi melekat di jasad*

Friday, August 19, 2005

Melodia

cintalah yang membuat diriku betah untuk sesekali bertahan
karena sajakpun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam
mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja

karena kesetianlah maka jinak mata dan hati mengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan menyeri hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia, mengitar jarak dalam gempuran waktu

takkan jemu-jemu nafas bergelut resini, dengan sunyi dan rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah rahasia melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawahbantal, pananggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan
rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana
di rumah kecil papa, tapi gairah bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan

(Umbu Landu Paranggi)

*lama sudah rinduku padamu kudekap sendiri. kuruakkan demi rona dan geliat kota ini*

Thursday, August 18, 2005

Lagi lagi tentang cinta - di sebuah arena cuci mencuci

Sambil mengucek baju anakmu kau bilang:
"Bagiku, jatuh cinta itu adalah sebuah komitmen…"

Kemudian:
"…menikah adalah sebuah komitmen yang membawa praharanya sendiri, tapi ternyata membuatku selangkah lebih maju, lebih mature…"

Kudekap anakmu yang mungil cantik dan kontemplatif itu sambil bergumam:
"Pernah kudengar dari kawanku yang dokter tapi tidak dokter lagi tapi sering dijadikan dokter gratisan: menurut penelitian, hormon cinta akan hilang setelah 3 tahun. Bagiku it means 3 bulan, so... jatuh cinta adalah sebuah komitmen maha besaaar karena aku tahu aku akan mengakhirinya dalam waktu tidak lebih dari 3 bulan. Hmm.."

*Jarak 10 tahun diantara kita is self-explanatory, atau sebuah paradox?*

Wednesday, August 17, 2005

Never end to find what you love

Never end to find what you love, or just love what you end up

*it’s so much easier to never cease to find what you love, but yes, it’s difficult to keep loving what you end up. For some people, it’s rather that what they love always end*

Tuesday, August 16, 2005

Masih hidupkah kau sayangku

Masih hidupkah kau sayangku
mari sini kubelai rambutmu
di tengah riak sungai memanjang
yang telah mematrimu
tak beranjak dari peluknya

masih hidupkah kau sayangku
mari sini kuusap tanganmu
yang sibuk menegukkan air kata-kata
memuncratkan rona-rona
entah apa pula warnanya

masih hidupkah kau sayangku
mari sini kukecup bibirmu
yang tak henti menggumpalkan asap
dari sepotong kehidupan bagimu
yang menjadi bakal kematian
bagi mereka
yang mungkin segera melupakanmu

mari sini sayangku...

*masih hidupkah kau, paling tidak untuk dirimu sendiri, untuk menjadi seorang yang mandiri, dan setelah itu, barulah kau boleh akui, kau menjadi hidup bagi orang lain*

Monday, August 15, 2005

What is in a name

what is in a name
rose, by other name
will smell as sweet

*she by any name will smell as bad*

Venus vs Mars

Are you married?
Don’t u know?

Are you gay?
Guess…

Celibate?
Hmmm…

Bisexual?
….

Impotent?


Are you listening to me?
Hahaha...

*conversation of a type I utterly denied as Venus vs Mars. But it’s so true, clueless, pointless, useless..*

Sunday, August 14, 2005

Penjor penjor

Penjor-penjor bergelantungan manis
menyisakan letih tanganmu menukik
melengkungkan tubuhmu yang liat
namun rapuh

Penjor-penjor berkerjap dalam temaram
melontarkan asa di balik kusutnya tawamu
meriakkan tanah kokoh yang kau pijak
menari lembut dalam ayunan

Penjor-penjor akhirnya lelah
tak lagi melambai
membiarkanmu meraih ujung terendah
dan kau
menyerah pada bumi

*dalam gelap kucoba gapaikan secarik tubuhku *

Friday, August 12, 2005

Ketika kau akan pulang

ku hitung jarakmu denganku
tak lebih dari sedepa
kurentang tanganku
dalam sekejap akan kugapai tubuhmu

tapi bocah kecil manis itu
yang menggelepar dalam anganku
menerobos jarakmu denganku

aku tak tahu
kapankah itu
ketika kau akan pulang
sedepa menjadi terasa selamanya

*in memoriam: gadis kecil dalam anganku*

This euphoria of being so close to you

This euphoria of being so close to you
and yet so far
to me is like aching for the moon
to shed some light in the darkest night
under the shadow of the brighest sun

If ever I choose to realise
the heat will burn me
even in the darkest night
let me sleep peacefully
and let the euphoria be

*just be there, even under the shadow, i can feel its warmth luxuriously and yet painfully feeding me*

Monday, August 08, 2005

De ja vu

Here i am,
in another de ja vu
too sweet to be true

*how's my beloved misery?

Friday, August 05, 2005

I m u

"I m u..."
"I m u 2..."

*so what gitu loh?*

Wednesday, August 03, 2005

Puisi

Kau bilang:
"Ada orang yang menulis puisi dengan otak, ada yang menulis dengan hati."

kau teruskan:
"Kau termasuk yang kedua."

*Perrnahkah kau dengar ungkapan ini: think with your heart, feel with your mind?*

Monday, August 01, 2005

Knock..knock

Knock knock...
what's happening with you
that suddenly the crowd attracts you
like the honey bear clutched to the beehives?

Knock knock...
what's got into you
that suddenly you feel that silence
rings too noisily in your ears?

Knock knock...
what's raving inside you
that suddenly the pandora box
gives you no more enlightment
of your own self?

*because i understand that silence does ring noisily in my ears, even in the truly dark of the night*