A lone journey to neverland

It's just a long journey of being without anyone, but none other only with myself.

Thursday, October 27, 2005

Bisik bisik (continued)

Ku berbisik pada diriku sendiri
bulan ini 5 tahun yang lalu
banyak yang terjadi
di tempat ini
di tempat itu

Ia berbisik pada sebelahnya
bulan ini 5 tahun yang lalu
hanya satu yang terjadi
di tempat ini
di tempat itu

Semua saling berbisik
apa yang terjadi
saat ini
di tempat kita ini

*Mengenang induction persis 5 th yang lalu, di tempat yang nyaman bagai rumah kedua (mungkin justru rumah pertama), dengan andrawina meresap ke segala indera, dan korawa serta pandawa bersuka ria bagai tak kenal baratayuda. Mungkin tak semua menyadarinya, harus berada diluarnya untuk bisa merasa, dan tak terasa.*

Bisik bisik

Bisik bisik malam itu
menggedor telingaku yang tak lagi peka
ia bagai genderang perang
yang tak lagi ditabuh
ketika bala tentara tak berjaya
tapi merengek sumbang
saat bendera kemenangan berkibar jumawa

*Bisik bisik malam itu tak lebih pelan dari kabar yang menggodam jiwa. Apa kabarmu, genderangmu kudengar sayup-sayup dari celotehan burung tetangga dalam sangkar bersungkup kain durjana*

Masih hidup

Bukan dokter tapi lumayan lebih sehat: Hiiiii.... apa kabar?????

Dokter sakit-sakitan: Masih hidup

Bukan dokter tapi lumayan lebih sehat: Ouch.. sama dong.

*Pelajaran terpenting dalam kehidupan: it's good you are still alive! I think I need to change my browser or maybe visit britannica.com some other time for better encyclopedia*

Monday, October 24, 2005

Death at your door step (continued)

Would you know my name
if I saw you in heaven?
Would you feel the same
if I saw you in heaven?
(Eric Clapton)

*A tribute to Johannes da Masenus da Arus - In memoriam of his child, a soul maturely loved and wombed for 7 months, may the child rests in peace. Another soul is already there, 11 years mature though forsaken.*

Sunday, October 23, 2005

Death at your door step

Death at your door step
rudely makes itself in
no knocking
no honking

*Life could be so unpredictable, death is so much more. In memoriam, 2 young souls reaching eternity (coincidentally they are called Moko and Eko)*

What you were grieved me

searching for a comfort zone in your face
i found nothing but misery
stamping its tracks all these years long

why would i want to lean on you
to get consolation i thought
and yet i would not be consoled,

instead, what you were grieved me too much

*i wish i could be your consolation, instead of you be mine, to get rid of that wrinkles and unforgetable sad expression in your face. why? you should be stronger than me, not the other way around.*

Saturday, October 22, 2005

At the midnight feast
street lights were dampened by the almost-morning dew

In a sheer bliss
I felt that nothing had ever been so subdued

*I fear of the upcoming feast, that you would make me unguarded by my conscience. Just like the midnight feast*

Tuesday, October 18, 2005

Serendipity?

Some time ago I watched "Serendipity", an unbelievably unbelievable, or maybe stupid (?) movie. Don't ask me who starred it, i m not gifted for such thing, especially not for some movie like Serendipity. "Too good to be true", that's all I can say about it...

I'm not sure how i feel about this, but for the past 10 days I've had two unbelievably stupid serendipities, first: tripping on the same hole in front of my parent's house for the second time, and hurt myself quite badly for the second time too (of course, this is no serendipity at all), and met 2 exes on a public transport two days in a row... (Havent met them for a hundred years). Wow. It might be sheer bad luck, to hurt myself on the leg (and yes of course I was hurt when they dumped me - or was it me who dump them? now i think i would rather act dumb and to forget completely), and to see the sometime-forgotten-sometime-badly-missed faces of the exes.

Seems like i am getting nowhere. or is it just serendipity?

*or karma?*

Monday, October 17, 2005

Gadis kecil dalam anganku itu

Malam ini,
gadis kecil dalam anganku itu
duduk bersama kita
ikut merangkaikan kata
memercikkan nyala obor bambu
dari temaram sawah yang merengkuh hangat
jiwa-jiwa yang tak lagi sendiri

malam ini
gadis kecil dalam anganku itu
duduk bersama kita
turut menebarkan pesan cinta
dari dawai yang dipetik serempak
menggetarkan kemanusiaanku yang hampir sirna
tergerus nada-nada tak berirama

malam ini, gadis kecil dalam anganku itu
tak lagi sendiri
ada dua jiwa bersamanya
mendendangkan nyanyian kehidupan teruntuk jiwanya
membuatnya ada dalam tiada
memberinya makna ketika gelap malam
membungkus tubuhnya sempurna dalam sirna


*15 years with you is to me like an invisible matrimony. . . We join hands and fate in the absence of one another*

One day

One day everything will just subside

*i know, and you will just cease to be*

Sunday, October 16, 2005

Apa kabarmu sayangku

apa kabarmu sayangku
masih ingat puisiku yang dulu
yang kutuliskan untukmu
khusuk melintasi riak kalbu
kini tak bergelombang bagai membatu

apa kabarmu sayangku
masih ingatkah permintaanku dulu
untuk bisa rebah di pangkuanmu
mengukir tetes darah di dadamu
kala tak ada lagi gemuruh bertalu

apa kabarmu sayangku
masih ingatkah pertemuan terakhir kita dulu
dengan tangan-tangan kita yang bersatu
dalam kesunyian dan kematian indah berlagu
hingga tak mampu lagi aku tersedu

*do you still remember? you asked me. i remember the depth of my loneliness, ringing noisily as if a silence to your question. do i still remember?*

Wednesday, October 12, 2005

Setelah dua tahun berlalu

setelah dua tahun berlalu
kucoba singkapkan awan
tak ada yang hilang darimu

namun pandanganmu itu
adakah yang ingin kau kembalikan
ke dalam jiwaku?

*welcome back soulmate*

Monday, October 10, 2005

Anak panah itu kulepaskan

Kulepaskan anak panah itu
hari ini
tak lagi ia ada di busurku
hari ini
tak ada lagi sakit tanganku
menggenggamnya erat-erat
hari-hari yang lalu

Dan tak perlu lagi kulihat
kemana ia menancap
hari esok

*Pesan kecil sebelum hari esok: bersamalah busur yang lain, belajar untuk tak digenggam dan menggenggam terlalu erat, tapi juga jangan menggenggam terlalu ringan, agar tak lepas dari busurmu*

Sunday, October 09, 2005

Hello

I’ve been alone with you inside my mind
and in my dreams I’ve kissed your lips,
a thousand times
I sometimes see you past outside my door
Hello,
is it me you’re looking for?

(Hello – Lionel Richie)

*I’ve forgotten your love, but I seem to see you in every window. And I’m glad we’re just a phone call away. Hello…*

Saturday, October 08, 2005

Tak selamanya mendung itu kelabu

Kawan,
tak selamanya mendung itu kelabu*
Kala isyarat yang tak tersampaikan
olehnya pada hujan, yang membuatnya tiada**
mengguntur menghempas bumi
ada asa menanti
agar mendung menggantung
dan membawa jiwa-jiwa menari
agar segalanya tak pernah usai

Kawan,
mendung tak pernah kusesali
ia membawa tarian bumi
membawa asa
bahwa kelak ketiadaan
menjadikan nyanyian
yang kunjung usai
bahkan kadang
mengukir pelangi***

*dipetik dari lagu Chrisye “Kidung”, entah dilagukan tahun berapa, album yang mana, kala dia tidak sakit apa..
** penggalan puisi Sapardi Djoko Damono “Aku Ingin”
***terinspirasi Pelangijingga yang selalu berukir senyum dan persahabatan

Sunday, October 02, 2005

Penjor penjor semakin terkulai

penjor penjor terkulai lemah dan
semakin menghunjam bumi
tak tahu adakah lagi
tangan-tangan yang mampu
menegakkan kembali
untuk menyambut kala dan tawa
dengan sama tak berdosanya

(semburat merah pagi sempat memerciki,
tapi ia terkulai tak lagi mau menatap)

*kenangan akan comfort zone yang kujejaki tiga tahun lamanya justru semakin kabur*